Hai kekasihku, calon istriku…
Jika kau menjadi istriku kelak…
Jagalah slalu rumah tangga kita dengan sebaik-baiknya
Jadikan aku teman sejatimu,
tempat engkau bersandar
Terbukalah padaku,
kan kujaga semua rahasiamu
Jika kau menjadi istriku kelak…
Jadilah engkau istri dn ibu yang baik bagi keluarga dn anak2 kita nanti...
Sempatkanlah untuk menjadi teman dikala aq gundah menghadapi sulitnya kehidupan ini
Hiasilah rumah kita dengan ketakwaan kepada Allah
Amalkan sunnah Rasul sekuat yang kau mampu
Bimbinglah anak-anak kita
menjadi pribadi Muslim yang cerdas dan berakhlak mulia
Jika kau menjadi istriku kelak…
Bergaullah dengan ma’ruf terhadapku
Jadilah engkau istri yang penyayang dan sabar
Janganlah kau bertindak aniaya terhadap anak2 kita
Jika aku berbuat kesalahan dan kemungkaran…
Jangan kau benci aku
Tapi, ajarilah aku dengan hati dan lisanmu
Ingatkanlah aku dengan cara yang ihsan
Tahan amarahmu dan bersikaplah pemaaf
Sayangi dan hormati orang tuaku, juga saudara-saudaraku
Jika ada yang tidak kau sukai dari mereka,
simpanlah rasa itu
Dan tetaplah kau jaga silaturrahim dengan mereka
Jangan pula kau jauhi mereka
karena selamanya mereka adalah keluargaku
Wahai kekasihku, calon istriku…
Jika kau menjadi istriku kelak
Jadilah engkau istri yang taat padaku
Berilah senyum setiap aku pulang mencari nafkah
Karena senyummu akan menghilangkan letihku
Bersikaplah penyantun
dan jangan kau kikir terhadapku
Jangan pula kau tinggalkan aku dalam waktu lama
Sehingga kau abaikan kebutuhanku akan kehadiranmu
Jika kau menjadi istriku kelak
Bersikaplah bijaksana dalam segala hal
Bermusyarahlah denganku sebelum setiap ada permasalahan
Dengarkan pemikiranku
dan jangan kau remehkan aku
Tunjukkan kasih sayangmu terhadapku
Jangan kau biarkan aku dalam kecemburuan dan prasangka
Jagalah hatiku,
lapangkanlah dadaku, dengan cintamu
Wahai kekasihku, calon istriku…
Jika kau menjadi istriku kelak
Jadikan rumah tangga kita sebagai surga dunia bagimu
Jagalah aku dan jadilah pelindung bagi anak-anak kita
Jagalah rahasia rumah tangga dimanapun kau berada
Jadikan ia baju putihmu, jagalah ia jangan sampai ternoda
Tampilkan postingan dengan label PuisiKu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PuisiKu. Tampilkan semua postingan
Diposting oleh
Hanif (Mulia Nifa)
di
11.56
Bismillahirahmannirahin.....
Ya Allah Ya Tuhanku......
Ampunilah segala dosa2kuYa Allah Ya Tuhan kami.......
Hamba bersyukur atas apa yang telah Engkau limpahkan kepadaku
Ya Allah Ya Tuhanku........
Hamba bersyukur atas nikmat dan rizqi yang telah Engkau berikan kepada hamba
Ya Allah Ya Tuhan kami.......
cinta yg tlah tumbuh di antara kami adalah anugra terindahmu,
atas izinMu kami sampai saat ini masih bisa bersama,banyak cobaan dan rintangan yang Engkau berikan kepada kami,
namun engkau memberikan kami kemudahan kepada kami untuk melewati itu semua,
Terimakasih Ya Allah Ya Tuhan kami......
semoga ini semua sebagai pertanda bahwa kami adalah jodoh yang telah Engkau tentukan. Amiin........
Ya Allah Ya Tuhanku......
Ampunilah segala dosa2kuYa Allah Ya Tuhan kami.......
Hamba bersyukur atas apa yang telah Engkau limpahkan kepadaku
Ya Allah Ya Tuhanku........
Hamba bersyukur atas nikmat dan rizqi yang telah Engkau berikan kepada hamba
Ya Allah Ya Tuhan kami.......
cinta yg tlah tumbuh di antara kami adalah anugra terindahmu,
atas izinMu kami sampai saat ini masih bisa bersama,banyak cobaan dan rintangan yang Engkau berikan kepada kami,
namun engkau memberikan kami kemudahan kepada kami untuk melewati itu semua,
Terimakasih Ya Allah Ya Tuhan kami......
semoga ini semua sebagai pertanda bahwa kami adalah jodoh yang telah Engkau tentukan. Amiin........
Diposting oleh
Hanif (Mulia Nifa)
di
11.55
Direlung hati dan jiwa ku
Ada lukisan cintamu bersemayam indah
Saat raut wajahmu
Menjelma dalam cinta ku
Hari ku penuh bunga rindu
Malamku bersinar bintang cintamu
Terus indahkan hidup dan cintaku
Dikala kau disisi
hidup terasa dalam genggaman cintamu
Nafikan selain nya
Tak terucap
Indah nya cinta waktu itu
mata melihatmu
Bertambah cintaku
Jika mata mulai gelap
Semakin tumbuh besar rasa itu
Berakar, berbatang berdaun dan berbuah
Di kebun hati ku
Ada lukisan cintamu bersemayam indah
Saat raut wajahmu
Menjelma dalam cinta ku
Hari ku penuh bunga rindu
Malamku bersinar bintang cintamu
Terus indahkan hidup dan cintaku
Dikala kau disisi
hidup terasa dalam genggaman cintamu
Nafikan selain nya
Tak terucap
Indah nya cinta waktu itu
mata melihatmu
Bertambah cintaku
Jika mata mulai gelap
Semakin tumbuh besar rasa itu
Berakar, berbatang berdaun dan berbuah
Di kebun hati ku
Diposting oleh
Hanif (Mulia Nifa)
di
11.54
Saat kulihat diri-mu
Kulihat kesucian-mu
Keindahan-mu
Dan semerbak harum hati-mu
Aku mengharapkanmu
Tuk selalu berada di sisiku
Satu malam yang berlalu
Tak kan pernah kembali
Waktu yang terlewati
Membuatku mengerti
Bahwa aku selalu mencintaimu
Kemurniaan hati-mu
Kesucian batin-mu
Keindahan mata-mu
Tak terlukis oleh kata2
Sungguh indah dirimu
Bagaikan bidadari
Turun dari Surga
Cantik dan Suci
Satu yang ingin selalu kukatakan
Aku selalu mencintaimu
Sekarang, Esok..
Maupun akan datang
Sampai akhir hayatku
Biarlah ajalku menjemput
Ku kan selalu mencintai-mu
Kekasih hati-ku..
Tak kan pernah dan Tak kan bisa aku menghianati-mu
Karena aku akan mencintaimu sampai berakhirnya waktu-ku
Kamu harus kuat, Waktu-ku akan menjadi Waktu-mu
Mata-ku adalah Mata-mu
Hidup-ku adalah Hidup-mu
Kuatlah, Cahaya akan ada bila kau mau memilih
Kulihat kesucian-mu
Keindahan-mu
Dan semerbak harum hati-mu
Aku mengharapkanmu
Tuk selalu berada di sisiku
Satu malam yang berlalu
Tak kan pernah kembali
Waktu yang terlewati
Membuatku mengerti
Bahwa aku selalu mencintaimu
Kemurniaan hati-mu
Kesucian batin-mu
Keindahan mata-mu
Tak terlukis oleh kata2
Sungguh indah dirimu
Bagaikan bidadari
Turun dari Surga
Cantik dan Suci
Satu yang ingin selalu kukatakan
Aku selalu mencintaimu
Sekarang, Esok..
Maupun akan datang
Sampai akhir hayatku
Biarlah ajalku menjemput
Ku kan selalu mencintai-mu
Kekasih hati-ku..
Tak kan pernah dan Tak kan bisa aku menghianati-mu
Karena aku akan mencintaimu sampai berakhirnya waktu-ku
Kamu harus kuat, Waktu-ku akan menjadi Waktu-mu
Mata-ku adalah Mata-mu
Hidup-ku adalah Hidup-mu
Kuatlah, Cahaya akan ada bila kau mau memilih
Diposting oleh
Hanif (Mulia Nifa)
di
11.54
Hidupku bukan hanya untuk menapak jalan menuju gerbang beratus juta kisah..
Bukan juga untuk meringis meminta kembali tuk meralat..
Aku yang merasa.. aku juga yang berasa..
Aku ingin belajar berhitung dengan jejak kaki yang kulangkahkan tak berpengarah..
Aku ingin belajar, belajar bersantun dengan penglihatanku yang awas..
Aku juga ingin belajar tersenyum tanpa duka terselinap ditepian hati..
Ya Allah.. aku tau aku ini jalang..
Aku pun tau aku ini bersejajar dengan binatang binal..kirimkan aku pelukan hangatMu ya Allah..
Bukan juga untuk meringis meminta kembali tuk meralat..
Aku yang merasa.. aku juga yang berasa..
Aku ingin belajar berhitung dengan jejak kaki yang kulangkahkan tak berpengarah..
Aku ingin belajar, belajar bersantun dengan penglihatanku yang awas..
Aku juga ingin belajar tersenyum tanpa duka terselinap ditepian hati..
Ya Allah.. aku tau aku ini jalang..
Aku pun tau aku ini bersejajar dengan binatang binal..kirimkan aku pelukan hangatMu ya Allah..
Diposting oleh
Hanif (Mulia Nifa)
di
11.53
Apakabar kereta yang terkapar di senin pagi
Di gerbongmu ratusan orang yang mati
Hancurkan mimpi bawa kisah
Air mata ..........
Belum usai peluit belum habis putaran roda
Aku dengar jerit dari Bintaro
Satu lagi catatan sejarah
Air mata ..........
Berdarahkan tuan yang duduk di belakang meja
Atau cukup hanya ucapkan belasungkawa aku bosan
Lalu terangkat semua beban dipundak
Semudah itukah luka-luka terobati
Nusantara tangismu terdengar lagi
Nusantara derita bila terhenti
Sembilan belas oktober tanah Jakarta berwarna merah
Meninggalkan tanya yang tak terjawab
Bangkai kereta lemparkan amarah
Air mata ............
Nusantara langitmu saksi kelabu
Nusantara terdengar lagi tangismu
Nusantara kau simpan kisah kereta
Nusantara kabarkan marah sang duka
Saudaraku pergilah dengan tenang
Sebab luka sudah tak lagi panjang
Di gerbongmu ratusan orang yang mati
Hancurkan mimpi bawa kisah
Air mata ..........
Belum usai peluit belum habis putaran roda
Aku dengar jerit dari Bintaro
Satu lagi catatan sejarah
Air mata ..........
Berdarahkan tuan yang duduk di belakang meja
Atau cukup hanya ucapkan belasungkawa aku bosan
Lalu terangkat semua beban dipundak
Semudah itukah luka-luka terobati
Nusantara tangismu terdengar lagi
Nusantara derita bila terhenti
Sembilan belas oktober tanah Jakarta berwarna merah
Meninggalkan tanya yang tak terjawab
Bangkai kereta lemparkan amarah
Air mata ............
Nusantara langitmu saksi kelabu
Nusantara terdengar lagi tangismu
Nusantara kau simpan kisah kereta
Nusantara kabarkan marah sang duka
Saudaraku pergilah dengan tenang
Sebab luka sudah tak lagi panjang
Diposting oleh
Hanif (Mulia Nifa)
di
11.52
Waktu berputar mengganti masa yg tlah dilewatinya, diriku bergetar mati tak bernyawa hny pasrah kujlaninya...
Membentang cahaya tak ku rasa indah sinarnya, menantang bahaya tak terasa nyawa merana tersiksa...
Keinginan terasa memaksa dan menyudutkan keadaan rasa, ketinggianku disana hanya menyapa keterpurukan dan sesatkan dunia...
Berbagai arah tawarkan dan janjikan kehidupanberlebihan yang dipenuhi setan, namun hati tabah merasakan pemuda tanpa harapan dan tertumpuk banyak makian...
Tersudut diam menatap masa depan hilang kepercayaan jadi tak beraturan, tersulutku terbungkam meratap dunia hanya janjikan bintang keindahan namun mimpi tak sanggup tercapaikan.
Ku teruskan perjalanan untuk menatap hari - hari yang akan datang demi meraih angan dan mimpi, ku yakinkan perasaan tuk tetap bermusisi di pinggir jalan, yang penuh dengan kerasnya kehidupan anak jalanan.
Diposting oleh
Hanif (Mulia Nifa)
di
11.52
Berandai - andai apbla aq jd mrka yg du2k mengatur kuasa, mimpi dan mimpi apa daya ku berdiri hnya bs tnduk diatur raja. terombang ambing hidup tersapu angin, air yg trgiling dan tak sanggup mncari hilir, krna terkekang laju angin, ku beri cinta agar dunia lbih brwarna dan indh dimata mrka, tetapi ht tersiksa cz cinta dn perihnya terasa membebani kehidupan dunia, beribu acuhan dn makian menhujani pikiran dn kehidupanku, slalu ku ingat tuhan agar cobaan diri mampu kutabahkan dari hdupku, berjalan mencari cahaya terang, slalu ku temukan rintangan, ringtangan yang seakan menjelajahi jiwa yg tenang di saat diri merasa terbang, tempat naungan hnya berisikan pecundang yg tak mau mengrti dan salling memahami. saat ku tertekan keadaan tak ada harapan bintang yg mampu membri ketenangan jiwa dan raga sepenuh hati..
Diposting oleh
Hanif (Mulia Nifa)
di
11.50
Diposting oleh
Hanif (Mulia Nifa)
di
11.50
Kau mencba untuk selalu tersenyum, walau dalam hati kau merasakan sakit yang amat dalam, entah aq ne orang semacam apa? tak prnah bs mndengarkn orang berkata, hanya egois, kesombongan, bahkan kemunafikan yg slalu aq banggakan.
tak prnah peduli dengan apa yang terjadi dengan sekelilingku, hanya kesenangan yang slalu aq utamakn, tanpa memperdulikan orang2 yang da di sekitarku.
aq tak ingin kau pergi.......
aq sangat mencintaimu........
aq sangat sayank padamu..............
maafkan atas semua kesalahanku........
tak prnah peduli dengan apa yang terjadi dengan sekelilingku, hanya kesenangan yang slalu aq utamakn, tanpa memperdulikan orang2 yang da di sekitarku.
aq tak ingin kau pergi.......
aq sangat mencintaimu........
aq sangat sayank padamu..............
maafkan atas semua kesalahanku........
Diposting oleh
Hanif (Mulia Nifa)
di
11.47
cemburu aku cemburu . . . . melihat kau selalu SMSan dengan dia Entah siapa
ku tak sanggup menahan perasaan ini
Aku cemburu
cemburu aku cemburu mendengar kau sering Telfun2an sama dia entah siapa
ku tak kuat hadapi kenyataan ini
aku cemburu
cemburu aku cemburu merasa kau pasti Sering Chattingan dengan diai entah siapa
ku tak mampu lewati keadaan ini
aku cemburu
ku tak sanggup menahan perasaan ini
Aku cemburu
cemburu aku cemburu mendengar kau sering Telfun2an sama dia entah siapa
ku tak kuat hadapi kenyataan ini
aku cemburu
cemburu aku cemburu merasa kau pasti Sering Chattingan dengan diai entah siapa
ku tak mampu lewati keadaan ini
aku cemburu
Diposting oleh
Hanif (Mulia Nifa)
di
11.40
andaikan malam yg sepi dapat bicara,mungkin aku takkan kesepian
penantianku ini hanya untukmu
setiap saat ku berdoa untukmu
cinta yg kumiliki tak pernah memudar
cintaku ini untuk dirimu
ibarat sungai yg kering tiada air,menanti hujan turun dari langit
kerinduanku pada dirimu tak pernah berhenti,walau berjuta godaan mengganggu
aku cinta kepadamu tak terbatas waktu,takkan ada selain dirimu
cinta yg tlah kita bina,pahit manis berdua
demi cintaku hanya untukmu
penantianku ini hanya untukmu
setiap saat ku berdoa untukmu
cinta yg kumiliki tak pernah memudar
cintaku ini untuk dirimu
ibarat sungai yg kering tiada air,menanti hujan turun dari langit
kerinduanku pada dirimu tak pernah berhenti,walau berjuta godaan mengganggu
aku cinta kepadamu tak terbatas waktu,takkan ada selain dirimu
cinta yg tlah kita bina,pahit manis berdua
demi cintaku hanya untukmu
Langganan:
Postingan (Atom)